Thursday 5 September 2019

menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi

Menulis adalah kemahiran berbahasa yang keempat. Hal yang pertama adalah mendengar, kedua adalah berbicara, ketiga adalah membaca, dan yang keempat sekali lagi adalah menulis.
Keterampilan berbahasa adalah kekuatan nalar atau logika yang sangat sejajar. Biasanya orang-orang yang logikanya baik dapat diduga kemampuan berbahasanya baik. Tetapi, bila orang yang berbahasa verbal (lisan) itu baik belum tentu bahwa berbahasa tulisan (grafis)nya baik.
Karena itu, menulis perlu kekuatan-kekuatan lainnya. Umpamanya penguasaan simbol-simbol grafis seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda kutip, dan lain-lain.
Sehingga orang yang bagus bicaranya belum tentu bagus tulisannya. Contohnya adalah saya sendiri (baca: Arief Rachman).
Karena itu, menulis tergolong keterampilan bahasa (language skill) yang tersulit. Tidak mudah melakukannya.
Menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca.
Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak Anda sudah tersalurkan dengan baik melalui tulisan. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis Anda akan melatih otak, mata, dan bibir Anda agar bersinergi dengan kedua tangan Anda. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya. Tiada hari tanpa menulis sudah harus menjadi moto hidup kita.
Tulisan yang baik tidak langsung sekali jadi. Karena itu proses editing harus juga dikuasai oleh penulis yang baik bila tulisannya mau dibaca oleh orang lain. Kegiatan pokoknya menulis lalu mengedit sudah harus dibiasakan mulai dari sekarang. Tulislah apa saja yang menarik hati dan tulislah apa saja yang Anda kuasai. Jangan menuliskan apa yang tidak Anda kuasai, karena tulisan Anda akan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam.
Namun dari semua hal di atas, Anda harus dapat menghilangkan rasa malas menulis dan membaca dalam diri Anda bila Anda ingin menjadi penulis terkenal. Tak ada satu pun penulis terkenal yang tak rajin membaca dan menulis. Berlatihlah terus menulis sehingga Anda memiliki jam terbang yang tinggi dalam menulis. Tak ada orang yang pandai menulis selain berlatih dan terus berlatih.
Menulislah setiap hari dengan hati. Biasakan menulis sebelum tidur. Lalu buktikanlah apa yang terjadi.
Semoga Anda semua dapat melakukan kegiatan menulis setiap hari dengan komitmen yang tinggi. Bila Anda kesulitan waktu untuk menulis, maka lawanlah hawa malas dari diri Anda sendiri. Anda harus menjadi panglima dalam diri Anda sendiri. Jangan biarkan diri Anda dipimpin oleh kemalasan. Kalau bukan sekarang Anda untuk membiasakan menulis, lalu kapan lagKetika menulis terasa renyah, ada semangat atau gairah dalam diri kita untuk menyelesaikan tulisan. Tentu semua itu dilakukan setelah melakukan proses deep reading, yaitu sebuah proses di mana penulis melakukan proses membaca secara mendalam. Tanpa melakukan proses tersebut, sulit rasanya membuat tulisan yang terasa renyah. Sebab di bagian itulah kreativitas menulis seorang penulis akan teruji.
Cara paling mudah membuat buku adalah melakukan kegiatan tulis-menulis setiap hari. Anda harus konsisten dan memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kegiatan tulis-me-nulis. Bila Anda tak menulis hari ini, maka keesokan harinya Anda harus menulis dobel untuk menebus kealpaan Anda dalam menulis. Anda harus menghukum diri Anda sendiri bila hari ini tidak menulis. Andaikan Anda menulis setiap hari, maka tulisan itu bila dikumpulkan akan menjadi banyak sekali.

No comments:

Post a Comment